Ada temen bilang jika hujan kadang membawa bakteri dan penyakit...ada juga yang bilang karena matahari jarang keluar ..suhu menjadi dingin dan membawa penyakit dll....belum lagi kalo browsing internet..kadang malah bikin overload informasi karena datanya berbenturan satu sama lain.
Dari semua saran dan data yang masuk...saya rasanya kok belum puas dengan keterangan itu...
usut punya usut...akhirnya saya berkesimpulan (boleh tidak percaya) jika ternyata pembentukan awan pada setiap musim hujan berbeda beda. hasilnya PH yang dihasilkan pun ternyata berbeda. (ini hanya asumsi saya loh...heheh)
jika kita perhatikan, hujan yang terus menerus-menerus bahkan sampai matahari jarang bisa keluar sarang..atau kadang hingga mingguan intensitas dan jangka waktunya.... atau penanda sederhananya biasanya kalo di TV kita liat lagi rame-rame jakarta kebanjiran dimana-mana...biasanya menghasilkan PH air yg rendah (meski tidak selalu begitu banget sebenarnya).
PH air yang rendah yang terus menerus mengguyur kolam... membuat kolam tidak punya kesempatan melakukan proses kimiawi alami mentralisir dirinya menjadi air yang subur...hasilnya membuat PH air kolam anjlok...saat seperti itu kadar oksigen terus menerus mengalami degradasi...PH air berubah menjadi entah terlalu asam atau entah terlalu basa saya tidak tahu istilah dalam ilmu biologinya...heheh... yang jelas PH air tidak ideal.
bagi petani yang suka ugal-ugalan memaksakan padat tebar tinggi pada saat itu biasanya yang akan paling kena dampak....bagaimana tidak....suhu air hujan dan suhu lingkungan yang pada saat itu cenderung sangat dingin...bertemu dengan kotoran ikan (amoniak) dalam satu kolam yang penuh ikan....pada saat itu..penguraian atau pengomposan kotoran menjadi nitrat oleh plankton juga tidak maksimal...proses pengomposan amoniak oleh plankton biasanya menghasilkan suhu yang lebih hangat....panas amoniak bertemu dengan air hujan yang dingin ber PH rendah dan ditambah gerakan ikan yang mengaduk-aduk kotoran yang tak terurai membuat kolam menjadi seperti jus buah alpokat yang sedang diblender...coba kita perhatikan warna airnya saat itu...warnanya cenderung pucat..agak hijau tapi lebih dekat coklat pucat....alias dilihat saja kurang seger....karena saya sulit mendiskripsikan warna airnya...xixixixi...
apa yang terjadi pemirsa.....PH air yg rusak akan menghasilkan oksigen yang rendah...oksigen yang sedikit dalam kolam itu buat rebutan sesama ikan yang berjubel dan juga mahluk2 air lainnya....akibatnya ikan setres...kehabisan oksigen....bahasa manusianya kehabisan napas bin mangap2...mengapung2 dipermukaan dengan tubuh pucat seperti kehilangan lendir....(biasanya sering dikira penyakit)..
Belum lagi yang paling penting pemirsa...ini rumus yang sederhana dan paling penting yang saya simpulkan sendiri...yang namanya bakteri, virus atau jamur...tidak akan bisa hidup pada air yg subur dengan suhu, PH dan oksigen ideal ( itu kuncinya)....jika tidak percaya lihatlah sawah2 petani padi kita sekarang.... mudah sekali terserang hama sundep dan wereng atau potong leher...itu karena PH tanah yang sudah hancur akibat sistem intensifikasi pertanian yang diterapkan puluhan tahun lalu sejak jaman Mbah harto dulu....saat hujan ber PH rendah turun...bukan petani ikan saja... petani padi juga jungkir balik ngatasi wereng dan sundep...gara2 kurang teliti memahami PH lingkungan baik air maupun tanah...
kembali ke soal ikan heheh...logika sederhana begini..jika saja bakteri, virus atau jamur hidup di standar lingkungan air yang sama dengan ikan.... maka dia bisa datang kapan saja tanpa bisa ditanggulangi dan diprediksi...alias melihara ikan menjadi tentang soal nasib untung2 an saja ...tanpa bisa dikelola dengan ilmu pengetahuan dan tersistem secara modern agar ikan bisa hidup normal karena faktor ketidakpastiannya tinggi...jika ketidakpastiannya tinggi...maka tentu hanya orang naif yang mau miara ikan hehehe...tapi nyatanya tidak...masih banyak petani ikan yang bisa panen tanpa terserang penyakit...artinya....memlihara ikan bukan soal nasib dan untung2 an...tapi berhubungan dengan science atau pengetahuan dari multi disiplin ilmu yang harus terus dipelajari secara menyeluruh..ya prilaku ikannya...ya lingkungannya...ya karakter alam termasuk karakter cuaca..karakter hujan di setiap musim dll....bisa dibayangkan...anda harus niteni karakter cuaca dan prilaku ikan di setiap bulannya...kalo terlalu lama karena butuh satu tahun..maka bertanyalah pada orang tua yang biasanya hapal karakter mongso (jawa) dan petani ikan senior yang suka jeli dan serius meneliti seluk beluk ikan...kemudian anda simpul-simpulkan sendiri sesuai dengan kontek kondisi di lingkungan anda....biasanya info yang didapat dari orang lain, buku, internet dll tidak pernah bisa holistik,,,kita harus menyimpulkan data-data infromasi yang sepotong2 itu menjadi hipotesa milik sendiri....
virus, bakteri atau jamur untungnya punya alam dan standar hidup sendiri...itulah kemurahan desain alam oleh Tuhan kita....standar hidupnya penyakit ikan adalah PH air rendah atau terlalu tinggi...oksigen rendah..amoniak tinggi. dsb... standar alam kehidupan penyakit ikan selalu berkebalikan dengan standar lingkungan ideal yang ikan...jadi kalo ada penyakit..pasti karena lingkungannya tidak ideal...sederhananya begitu...jangan mumet ya....hehehe
jadi jika kita makin pinter memahami..karakter air, karakter ikan...karakter hujan...karakter lingkungan...insya alloh anda akan makin meningkat produksi ikannya.....selamat bereksplorasi.....memahami gurami adalah pekerjaan yang tak bisa berhenti,,,,kita butuh terus belajar...belajar dan belajar.....jangan pernah percaya pada senior yang sombong...biasanya justru ilmunya pas-pasan...karena sudah tak mau lagi belajar..... padahal memahami satu mahluk cipataan tuhan itu suatu kegiatan dinamis dan terus berkembang...lihat saja profesor di universitas harvard misalnya...mereka jadi profesor hanya gara-gara mendedikasikan sepanjang hidupnya hanya untuk meniliti semut hingga akhir hayatnya....kalo baru 10 tahun miara gurami sudah ndak mau lagi belajar....itulah awal kebodohan dan kebangkrutan.....wallohu a'lam
ngawi 24 Februari...
ak mau jual gurameh, alamat kebonsari Kab Madiun, hp 081252141408 Bu Munawaroh
BalasHapushargane sekarang berapa
HapusAk mau jual gurameh konsumsi , alamat kebonsari Kab.Madiun ( Bu Munawaroh, HP. 081252141408)
BalasHapus